keindahan gunung Lasem


indah-nya kabut gunung Lasem


Pagi itu kamis 17 juni 2021 adalah dimana saya sedang jenuh berada di rumah, dan berfikir mau refresh fikiran tapi dimana ya… "masih bingung dalam hati" .

Jam 10.00 saya membuka aplikasi WA dan kubaca ada chat masuk dari teman yang berada di Lasem, biasanya kalau pagi sampai sore hari saya jarang mengaktifkan data seluler agar kerjaan bisa fokus tidak terganggu, mungkin karena ada sinyal batin antara aku dan teman dari Lasem, secara tiba-tiba saya ingin membuka WA lalu kubaca walau agak telat karena dia chat saya jam 09.00 baru kubaca jam 10.00 isi chatnya adalah dia mengajak muncak Argo Lasem jam 10.00

kemudian saya balas kalau saya nggak bisa ikut karena dadakan, kan muncak Argo Lasem itukan perlu latihan fisik dan persiapan perbekalan lainnya, kemudian dia bilang dalam WA  "nggak usah persiapan, jalan-Jalan saja"

kemudian saya balas "oke, aku tak manasi motor dulu"

dalam perjalanan menuju tempat berkumpul di Lasem, saya merasakan kalau saya dibohongi teman saya bahwa ini tidak jalan-jalan tapi muncak, tapi saya tetap happy saja dan mudah-mudahan kuat sampai puncak. Dan akhirnya benar, setelah ketemu teman saya dia merencanakan muncak kemudian saya oke saja karena sudah saya pikirkan.

Kemudian kami bertiga berangkat dari Sumber girang Lasem menuju desa ngroto yaitu jalur muncak via ngroto.

Kami bertiga adalah :

  • Koh Lam

  • Ayu Lestari

  • Saya sendiri (yanto)

Setelah kami bertiga sampai di desa ngroto dan motor kami parkirkan, jelajah muncak pun dimulai.

Dalam perjalanan kami tidak bertemu para pendaki yang turun, biasanya jam segitu ada pendaki yang turun, mungkin karena covid 19 didaerah kami yang lagi meningkat jadi nggak ada pendakian.

Banyak pohon rotan disekitar jalur pendakian

jalurnya agak ketutup semak" karena lama tidak dilewati pendaki

Saat itu teman saya mbak Ayu baru pertama kali muncak Argo Lasem jadi ya nggak pakai sepatu atau sandal gunung malah pakai sandal biasa kemudian saat tiba di warung entah base camp yang keberapa saya lupa.. akhirnya sandal mbak Ayu ditinggal disitu dan dia memilih untuk tidak pakai sandal karena bisa tambah licin dan kurang nyaman.

salah satu flora gununung Lasem

ayo mbak Ayu semangat

Dalam perjalan muncak kulihat pepohonan masih tampak hijau karena masih ada hujan, jalan pun agak licin dan mbak Ayu beberapa kali sempat jatuh cinta, eh maksud saya jatuh bangun hehe

Singkat cerita sampailah kami bertiga dipuncak Argo Lasem, yang mana puncak tertinggi digunung Lasem dinamakan Argopuro. Waktu yang ditempuh adalah 2 jam 10 menit dengan sedikit istirahat dan jalan santai.

Sesampai dipuncak mbak Ayu langsung tersungkur duduk ditanah dan mengatur pernafasan, mungkin karena capai yang ditahan atau bagaimana saya kurang tau, kemudian Koh Lam berkata "ojo linggeh nek kono, rusoooh"  dan mbak Ayu bilang "ora popo"

bagian timur gunung Lasem


kabut indah terlihat dari puncak sebelah barat bagian utara

Setelah kami makan-makan di sebelah timur, lalu kami menuju puncak yang sebelah barat karena disanalah ada kabut yang bermunculan sangat indah kemudian mbak Ayu ber foto-foto dan yang menjadi fotografer nya adalah Koh Lam, kalau saya sendiri juga memotret Koh Lam yang sedang memotret model, jadinya memotret di potret.

memotret dipotret

dua jempol artinya sangat bagus

tugu Argopuro

Setelah kami bersantai dipuncak selama 1 ½ jam kemudian kamu turun, dalam perjalan turun kami pun tidak bertemu para pendaki, jadinya sangat sepi hanya terdengar suara alam yang khas. Dan sampai parkiran motor pukul 17.20 karena tidak istirahat tapi jalan terus walaupun pelan, jadi waktu yang ditempuh adalah 1 jam 50 menit.

turun gunung


Sekian, semoga bisa kembali lagi digunung Argopuro Lasem

Argopuro Lasem gunung kita

Kuselalu merindukanmu

Mari jaga kelestarian hutan gunung Lasem

Hutan gunung Lasem merupakan hutan lindung.

Link vidio

klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BATU KARANG YANG BERADA DI HUTAN

TERNYATA ADA GARAM DI PEGUNUNGAN LASEM