Kali ini aku akan menceritakan tentang petualanganku digunung Lasem bersama teman-temanku. Kami bertiga berasal dari kec.Rembang, kab.Rembang, provinsi jawa tengah, Negara Indonesia, Asia tenggara, planet bumi. Maaf biar lengkap dan lucu, padahal tidak lucu.. hehe Dan sebenarnya kami bertiga adalah personil POWER RANGERS dan juga temannya BATMAN tapi jangan bilang siapa 2X ya… Oke langsung saja. Kami berangkat dari Rembang sekitar jam 5 pagi, tapi sebelumnya ini adalah cerita petualangan sudah sekitar 2 tahun yang lalu dan baru kutulis di blog saya ini. Dari Rembang kami memakai armada dua sepeda motor, sebenarnya saya mau pakai mobil tapi masih ditempat dealer dan belum saya ambil. Ketika kami dalam perjalanan cuaca memang mendung dan sempat gerimis dan saya mencoba meyakinkan kedua temanku agar tetap tenang, tetaplah lanjut walaupun nanti kita sudah di tempat parkiran motor kok tambah hujan deras ya kita cukup ngopi 2X saja diwarung.. Kata saya. Padahal saya ingin sekali h...
Pribahasa Asam di gunung Garam di laut, ternyata tak selamanya benar. Hal itu ditandai dari banyaknya penemuan serbuk garam di pegunungan Lasem tepatnya yaitu berada di desa woro kecamatan Kragan Rembang. Saat kami jelajah dipegunungan Lasem, Ada hal tak biasa yang bisa kita temukan. Garam yang biasanya berasal dari laut, bisa ditemukan di gunung perbukitan woro kec.Kragan dengan ketinggian sekitar 300mdpl dan jarak dengan laut 5.2KM Ditengah hutan jauh dari pemukiman penduduk, kami bersama tim dan di dampingi Perhutani setempat melewati medan yang cukup extreme sampailah kami di lokasi tsb, kemudian para tim mencoba menjilat serbuk garam yang menempel di bebatuan ternyata memang rasanya asin. Menurut keterangan balar Jogja saat kami kontak ternyata Pegunungan Kapur Utara (Rembang-Madura) memang bekas laut yang terangkat akibat proses subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia. Itulah sekilas penjelajahan kami di pegunungan Lasem yang banyak menyimpan misteri....
Ia menatap laut setiap harinya dan dengan setia tanpa mau meninggalkannya itulah Batu Karang. Ia selalu rela mendapat hantaman deburan ombak, namun ia hanya diam saja, karena ia tau Laut sangat membutuhkanya. dimana ada Laut disitu ada Batu Karang, seperti pasangan muda mudi yang berjanji setia sehidup semati selalu bersama baik suka maupun duka. Namun itu semua tidak berlaku di Desa Woro Kragan. ia seolah-olah terdiam membisu tanpa bisa berkata-kata. Laut yang merupakan simbol keberadaanya, tidak menghampirinya, bahkan meyapanya dengan deburan ombakpun merupakan sesuatu yang sangat mustahil. Hanya pohon – pohon tinggi dan rindang yang menyapanya dengan belitan dan cengkraman akar-akar pohon sehingga ada batu-batuan yang seolah-olah menggantung seperti ingin lari dan mencari dimana keberadaan Laut. Tapi apa daya, sesuatu yang tidak mungkin akan ada air laut akan menghampirinya karena Batu Karang berada di Tengah hutan Kecamatan Kragan – Kabupaten Remb...
Komentar
Posting Komentar